Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter) yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). Kepala sekolah dan guru dari sekolah penggerak melakukan pengimbasan kepada satuan pendidikan lain.

PERBEDAAN PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK SAMA DENGAN PROGRAM SEKOLAH MODEL ATAU SEKOLAH RUJUKAN

Program Sekolah Penggerak berbeda dengan program sekolah model atau sekolah rujukan. Perbedaannya adalah, program Sekolah Penggerak:

  1. Merupakan program kolaborasi antara Kemdikbud dengan Pemerintah Daerah.
  2. Terdiri dari 5 jenis intervensi yang terintegrasi berupa pendampingan konsultatif dan asimetris kepada Pemerintah Daerah, pelatihan dan pendampingan kepala sekolah dan guru, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi sekolah. 
  3. Memiliki ruang lingkup untuk jenjang PAUD, SD, SMP, SMA dan SLB, baik sekolah negeri dan swasta mencakup seluruh kondisi. 
  4. Dilakukan secara berkelanjutan, hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi sekolah penggerak.

Program Sekolah model atau sekolah rujukan merupakan program Pusat dengan intervensi berupa:

  1. Bimtek. 
  2. Bantuan Pemerintah

KEUNTUNGAN BAGI SEKOLAH YANG MENJADI SEKOLAH PENGGERAK

Banyak keuntungan yang akan didapat bagi sekolah yang melaksanakan program Sekolah Penggerak, yaitu:

  1. Peningkatan mutu hasil belajar dalam kurun waktu 3 tahun. 
  2. Peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru. 
  3. Percepatan digitalisasi sekolah. 
  4. Kesempatan menjadi katalis perubahan bagi satuan pendidikan lain. 
  5. Percepatan pencapaian profil pelajar Pancasila. 
  6. Mendapatkan pendampingan intensif. 
  7. Memperoleh tambahan anggaran untuk pembelian buku bagi pembelajaran dengan paradigma baru.